Berbagai teori tentang proses terbentuknya tata surya telah menjadi perdebatan tersendiri diantara ilmuwan barat pada periode abad ke 20, hingga menjadi satu kesepakatan bahwa teori BIG BANG adalah yang mampu menjelaskan bagaimana terbentuknya langit beserta isinya. Teori ini mengatakan bahwa alam semesta pada awalnya satu, yaitu berasal dari satu titik.
Titik ini selanjutnya mengalami satu kejadian maha dahsyat, hancur dan berpencar dalam satu ledakan keras hingga akhirnya berubah menjadi bumi, matahari, langit dan sebagainya.Salah seorang ilmuwan bernama Dr. Russel Cannon berpendapat, asal usul terbentuknya alam semesta yang paling mendekati adalah teori Big Bang, bahwa alam semesta terbentuk melalui suatu ledakan raksasa pada satu ruang teramat kecil, dan semenjak itu mengambang terus menerus.
Titik ini selanjutnya mengalami satu kejadian maha dahsyat, hancur dan berpencar dalam satu ledakan keras hingga akhirnya berubah menjadi bumi, matahari, langit dan sebagainya.Salah seorang ilmuwan bernama Dr. Russel Cannon berpendapat, asal usul terbentuknya alam semesta yang paling mendekati adalah teori Big Bang, bahwa alam semesta terbentuk melalui suatu ledakan raksasa pada satu ruang teramat kecil, dan semenjak itu mengambang terus menerus.
Hal ini berarti Big Bang tak hanya membuktikan bahwa alam semesta diciptakan dari ketiadaan, tetapi juga diciptakan secara sangat terencana, sistematis dan teratur. Big Bang terjadi melalui ledakan suatu titik yang berisi semua materi dan energi alam semesta serta penyebarannya ke segenap penjuru ruang angkasa dengan kecepatan yang sangat tinggi.
Dari materi dan energi ini, muncullah keseimbangan luar biasa melingkupi berbagai galaksi, bintang, matahari, bulan dan benda angkasa lainnya , proses inipun telah menciptakan hukum alam yaitu ilmu fisika yang tetap terpelihara semenjak milyaran tahun silam yang muncul bersamaan dengan Big Bang.
Seorang astronom Amerika,Prof. George Greenstein menulis dalam bukunya The Symbiotic Universe : " ketika kita mengkaji semua bukti yang ada,pemikiran yang senantiasa muncul adalah bahwa kekutan supernatural pasti terlibat". Jelas terkandung makna bahwa ada yang zat yang berperan mengatur dan menciptakan ledakan maha dahsyat tersebut dimana sebagian dari ilmuwan barat masih berupaya untuk mencari tahu melalui penelitiannya tentang apa dan siapa yang berperan dibalik terbentuknya alam semesta ini.
Terlepas dari anggapan dan teori para ahli dan ilmuwan ini tentang Big Bang dan kehancurannya yang sangat terencana itu,j ika kita berkaca pada Al-quran sebenarnya kita tidak perlu lagi untuk pusing soal asal muasal alam semesta. Dalam QS.AL-ANbiya ayat 30 disebutkan demikian " Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah satu yang padu,kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tidak beriman?".
Ayat di atas menjelaskan bahwa pada mulanya langit dan bumi ( alam semesta ) ini bersatu, lalu Allah pisahkan mereka menjadi sendiri-sendiri. Teori alam semesta di dalam Al-Qur'an ini sangat sejalan dengan teori Big Bang yang digembar-gemborkan oleh ilmuwan abad ini. Karena itu, teori barat itu sebenarnya tidaklah terlalu istimewa, karena Al-Qur'an sudah berbicara beberapa abad yang lalu. Ketika kita bandingkan penjelasan ayat tersebut dengan berbagai penemuan ilmiah, akan kita pahami bahwa keduanya benar-benar bersesuaian satu sama lain. Yang sungguh menarik lagi, penemuan-penemuan ini belumlah terjadi sebelum abad ke-20 dan dahsyatnya, Al-Quran telah membicarakannya 14 abad yang lalu.
oke gan.
ReplyDeletethanks